Inilah Sejarah Pempek Palembang beserta Jenis-jenisnya

Inilah Sejarah Pempek Palembang beserta Jenis-jenisnya

Siapa tidak kenal pempek? Makanan asal Palembang ini sudah lama menjadi salah satu top cuisine Indonesia sampai-sampai banyak ditemukan di kota-kota lain seantero negeri. Menurut catatan sejarah, kudapan berbahan dasar ikan dan tepung kanji atau sagu ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, loh. Yuk, simak sejarah pempek palembang dan jenis-jenisnya dalam artikel ini!

Sejarah pempek palembang

Dilansir dari laman Indonesia Kaya, produksi pempek diperkirakan sudah ada sejak tahun 648 Masehi, tepatnya pada masa Kedatuan Sriwijaya. Asumsi ini berpatokan dari isi sebuah prasasti yang ditemukan di sebelah barat Palembang oleh L.C. Westenenk pada 17 November 1920.

Dalam prasasti bernama Prasasti Talang Tuo tersebut, ada cerita tentang Taman Sriksetra yang ditulis menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno oleh Sri Baginda Sri Jayanasa. Alkisah, Taman Sriksetra berisi berbagai jenis tanaman, mulai dari beberapa jenis bambu, kelapa, aren, hingga sagu.

Pencantuman nama-nama tanaman dalam Taman Sriksetra itulah yang menjadi kesimpulan para sejarawan tentang asal-usul pempek. Pasalnya, aren dan sagu adalah dua dari segelintir bahan dasar pembuatan cuko (kuah pempek) dan pempek itu sendiri.

Pada masa itu, masyarakat Palembang lebih mengenal pempek sebagai kelesan. Kata ini memiliki arti “ditekan-tekan,” yang merujuk pada proses pembuatan pempek yang ditekan-tekan menggunakan piri’an atau mangkok dengan lubang di bagian tengahnya.

Nama kelesan kemudian mulai berubah menjadi pempek ketika para pedagang keturunan Tionghoa di Palembang mulai menjajakan kudapan dari ikan dan tepung kanji atau sagu ini di sekitaran Masjid Agung Palembang. Alasannya, para pedagang itu biasa dipanggil apek atau empek. Karena itulah, kudapan khas Palembang ini sekarang bernama pempek.

Jenis-jenis pempek palembang

Berikut adalah beberapa jenis pempek palembang yang biasa dijual di rumah makan khas pempek:

  • Yang pertama ada pempek lenjer alias ibu dari pempek. Pempek satu ini memiliki bentuk memanjang seperti silinder atau lenjeran dalam bahasa Palembang, dengan panjang sekitar 15 sentimeter dan diameter sekitar 4 sentimeter.
  • Kapal selam. Jenis pempek palembang berikutnya adalah kapal selam. Pempek satu ini berisi sebutir telur ayam atau bebek rebus. Menurut laman com, penamaan kapal selam ini berasal dari proses merebus pempek, yang akan tenggelam di dasar panci dan mengapung saat matang.
  • Pempek tahu. Sesuai namanya, pempek tahu adalah jenis pempek palembang yang dibungkus dengan kulit tahu. Sekilas, pempek ini terlihat seperti tahu isi dari luar. Melansir dari com, pempek tahu adalah salah satu inovasi dari pengembangan pempek.
  • Pempek lenggang adalah jenis pempek lain yang diberi tambahan telur bebek dalam adonannya. Setelah adonan dan telur tercampur rata, adonan lenggang diletakkan di atas daun pisang, dilipat dalam bentuk kotak, kemudian dipanggang di atas api.
  • Sama seperti lenggang, pempek tunu juga dimasak dengan cara panggang. Adonan tunu biasanya akan dibuat sedikit lebih keras dan dibentuk bulat seperti bola pingpong kemudian dipipihkan, lalu dibakar di atas api. Penyajian tunu juga sedikit berbeda dengan pempek palembang lainnya, sebab pempek tunu akan dibelah dan diberi ebi, kecap manis, dan cabai rawit tumbuk.
  • Adaan adalah pempek palembang yang berbentuk bulat seperti bakso. Adonan pempek satu ini biasanya diberi tambahan santan dan bawang untuk menghasilkan rasa gurih dan aroma wangi. Perbedaan adaan dengan jenis pempek lainnya adalah adaan tidak direbus terlebih dahulu, melainkan langsung digoreng dari bentuk adonannya.
  • Pempek kulit adalah jenis pempek palembang yang menggunakan kulit ikan. Adonan pempek biasa, yang terbuat dari daging ikan dan tepung kanji atau sagu, akan ditambahkan dengan bagian kulit ikan untuk menghasilkan cita rasa yang sedikit berbeda dengan jenis-jenis pempek lainnya.
  • Pempek pistel mempunyai bentuk yang serupa dengan camilan pastel. Alih-alih berisi sayur seperti pastel, pempek pistel berisi tumis daun pepaya muda dan ebi masak santan yang diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan garam. Pistel dapat dikonsumsi dalam keadaan rebusan atau gorengan.

Nah, itulah dia ulasan lengkap tentang sejarah pempek palembang dan beberapa jenisnya yang awam dijual oleh para pedagang pempek. Jika berlibur ke Kota Palembang, Anda bisa menginap di Hotel Monoloog Palembang yang dekat dengan banyak rumah makan pedagang pempek. Nikmati pempek palembang asli dan langsung dari Kota Palembang, yuk!