Taman Wisata Alam Punti Kayu, Hutan Pinus di Kota Palembang

Taman Wisata Alam Punti Kayu, Hutan Pinus di Kota Palembang

Taman Wisata Alam Punti Kayu di Kota Palembang adalah lahan konservasi seluas 50 hektare yang didominasi oleh pohon pinus. Beralamat di Jalan Kol. H. Burlian KM 6,5, Alang-Alang Lebar, Palembang, hutan pinus di tengah kota ini bukan saja berperan sebagai penyerap karbon dioksida dan penyelaras pembangunan kota yang cukup pesat. Pasalnya, taman wisata alam ini juga merupakan salah satu tujuan favorit warga Kota Palembang dan sekitarnya.

Sejarah Taman Wisata Alam Punti Kayu

Punti Kayu dalam bahasa komering—salah satu suku di Provinsi Sumatra Selatan—memiliki arti pohon pepaya. Menurut laman Wikipedia, penamaan taman wisata alam (TWA) ini dengan Punti Kayu dilandaskan oleh cerita di masa lampau yang mengungkapkan bahwa masyarakat terdahulu banyak menjumpai pohon pepaya tumbuh di sekitar kawasan lahan konservasi ini.

Eksistensi pepohonan pepaya itu kemudian tertutupi oleh ribuan pohon pinus yang ditanami orang Belanda. Semasa pemerintahan Belanda, kawasan yang telah beralih fungsi sebagai hutan pinus itu pun dikenal dengan nama Erfpacht Punti Register 51. Tepat pada 13 Februari 1937, kawasan hutan dengan luas 98 hektare itu kemudian ditetapkan sebagai hutan konservasi (Instandhouding Aangewezen Bosch).

Melalui Surat Dirjen Kehutanan pada 26 April 1980, luas kawasan hutan ini diambil sebesar 48 hektare untuk keperluan pengembangan Kota Palembang. Lima tahun kemudian, kawasan ini dijadikan sebagai hutan percobaan pinus dan diubah fungsinya menjadi hutan wisata hingga sekarang. Baru pada tahun 2001, kawasan ini memiliki nama resmi Taman Wisata Alam Punti Kayu.

Fasilitas dan Harga Tiket Masuk TWA Punti Kayu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan dalam laman resminya melaporkan, area TWA Punti Kayu saat ini didominasi oleh pepohonan pinus (Pinus merkusii) dan diramaikan juga oleh pepohonan mahoni (Swietenia mahagoni) dan akasia (Acacia mangium).

Selain area hutan, TWA Punti Kayu juga dihuni oleh beragam satwa alam, termasuk satwa yang dilindungi, seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), elang bondol (Haliastur indus), cekakak sungai (Halcyon chloris), dan capung jarum (Podolestes coomansi).

Di samping itu, kawasan hutan ini juga memiliki beberapa daya tarik wisata, seperti taman kupu-kupu, kolam renang anak, danau rekreasi, wahana edukasi, arena outbound yang dilengkapi dengan flying fox, sepeda air, perahu naga, dan permainan outdoor lainnya, juga replika landmark atau bangunan-bangunan ternama dunia semacam Menara Eiffel.

Untuk menikmati itu semua, pengunjung perlu merogoh kocek sebesar Rp20.000 (orang dewasa) dan Rp15.000 (anak-anak) jika ingin mengunjungi kawasan ini pada hari Senin hingga Jumat. Pada hari Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional, Taman Wisata Alam Punti Kayu memiliki tarif tiket masuk sebesar Rp25.000 (orang dewasa) dan Rp20.000 (anak-anak). Siapkan pula biaya kendaraan pribadi sebesar Rp5.000 jika membawa sepeda motor atau Rp10.000 jika mengendarai kendaraan beroda empat untuk kunjungan hari apa pun.

Penting untuk tahu, tiket arena outbound dijual terpisah dengan tiket masuk kawasan TWA Punti Kayu. Apabila ingin mencoba flying fox, pengunjung dapat merogoh kocek lagi sebesar Rp15.000 per orang. Kalau mau coba wahana perahu naga, sepeda air, dan kolam renang anak, pengunjung perlu membayar sebesar Rp10.000 serta Rp5.000 untuk berfoto di replika landmark negara-negara lain.

Cara Mengunjungi TWA Punti Kayu

Mengingat lokasinya yang berada di tengah kota, TWA Punti Kayu tentu bisa lebih mudah dijangkau menggunakan transportasi umum. Dilansir dari detik sumbagsel, wisatawan yang berminat mengunjungi kawasan ini dapat menggunakan akses kereta Light Rail Transit (LRT) atau Bus Rapid Transit (BRT) yang akan berhenti langsung di Halte Punti Kayu.

Tertarik untuk mengunjungi hutan pinus di tengah Kota Palembang ini? TWA Alam Punti Kayu berjarak hanya 3,5 kilometer atau 6 menit berkendara dari Monoloog Hotel Palembang. Book your stay untuk dapatkan kemudahan akses mengunjungi hutan konservasi ini.