5 Museum di Solo yang Asyik Dikunjungi di Akhir Pekan
Punya rencana menghabiskan waktu di Kota Solo saat akhir pekan? Kalau ingin waktumu habis karena aktivitas yang berguna dan berwawasan, kamu bisa, loh, mendatangi museum-museum berikut ini. Salah satunya bahkan merupakan museum tertua di Indonesia! Museum di Solo mana sajakah yang paling seru dikunjungi saat akhir pekan?
Temukan jawabannya dalam kelanjutan artikel ini!
Museum Radya Pustaka
Tujuan yang pertama ada Museum Radya Pustaka. Beralamat di Jalan Slamet Riyadi, tak jauh dari Taman Sriwedari, ini adalah museum tertua di Indonesia. Menurut laman Indonesia Kaya, Museum Radya Pustaka sudah berdiri sejak tahun 1890 karena permintaan Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV.
Galeri pengarsipan masyarakat Solo ini dibentuk di bekas rumah tinggal seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar. Karena itu, interior museum ini tidak seperti museum pada umumnya. Pasalnya, bentuk bangunan asli dan ruang-ruang di dalamnya dipertahankan seperti sedia kala, sehingga pembagian area koleksi benda juga menggunakan slot ruang yang sudah ada.
Di museum ini, kamu bisa melihat berbagai jenis wayang dari dalam dan luar negeri, senjata dari bahan logam, miniatur rumah-rumah asli Jawa Tengah, keramik, kotak musik, buku-buku, artefak dari bahan perunggu, alat tenun, dan lain sebagainya. Untuk melihat koleksi museum tertua ini, kamu cukup menyiapkan uang tiket masuk sebesar Rp 2.000 (pengunjung umum) atau Rp 1.500 (pelajar/anak-anak) dan tambahan Rp 5.000 jika ingin memotret koleksi. Museum ini buka setiap hari pukul 8:30 hingga 15:00 kecuali Senin.
Museum Keraton
Kalau kamu ingin mempelajari sejarah Surakarta (Solo), Museum Keraton adalah tujuan paling tepat. Pasalnya, museum dalam kawasan Keraton Solo ini merupakan galeri yang menyimpan berbagai hal tentang sejarah, seni, dan budaya Surakarta.
Di museum ini, kamu akan menjelajahi 13 ruang pameran yang masing-masingnya memiliki tema terkait Keraton Surakarta. Koleksi dalam ketiga belas ruangan tersebut mencakup foto-foto raja Surakarta, arca, patung kuda milik kerajaan, wayang, topeng, alat upacara, alat transportasi, kereta raja, ruang kuda untuk berburu, dan lain sebagainya.
Untuk melihat itu semua, kamu perlu menyiapkan kocek sebesar Rp10.000 pada hari Senin–Kamis dan Rp15.000 pada Sabtu, Minggu, dan hari libur. Pada hari biasa, museum ini buka pada pukul 9:00–14:00 dan 9:00–15:00 pada akhir pekan.
Museum Musik Kamsidi
Museum ketiga adalah Museum Musik Kamsidi yang berlokasi di Jalan Haryo Panular Kota Solo. Tempat ini merupakan galeri karya dari salah seorang komponis Indonesia yang lahir di tanah Surakarta (Solo) pada tahun 1909, Kamsidi.
Beliau adalah penggubah beberapa lagu nasional Indonesia, seperti Mars Bambu Runcing dan Mars Harapan Bangsa. Kamsidi juga merupakan pengaransemen lagu Indonesia Raya ciptaan W. R. Soepratman untuk piringan hitam. Untuk menyimpan dan melestarikan karya-karya beliau, keluarga dan keturunan Kamsidi kemudian membuat museum ini.
Di sini, kamu bisa melihat koleksi alat musik antik, artikel, foto-foto musisi senior, dan tentunya karya-karya Kamisi. Namun sebelum berkunjung, kamu perlu melakukan reservasi pada kontak yang tertera di laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Solo terlebih dahulu, ya.
Museum Keris
Tahukah kamu jika keris sudah diakui UNESCO sebagai warisan takbenda? Yup, benda pusaka dari Tanah Jawa ini bukan cuma berharga bagi kebudayaan Jawa, tetapi juga Indonesia. Nah, kamu bisa, loh, mempelajari soal benda satu ini ketika berlibur ke Kota Solo.
Di Museum Keris yang berjarak hanya 3 menit berkendara dari Hotel Monoloog Solo, kamu akan menemukan ruang audio, ruang pamer, ruang bermain anak, ruang restorasi keris, perpustakaan, ruang diorama, dan ruang kreativitas dan penyimpanan yang berisi tentang segala hal terkait keris.
Museum yang beralamat di Jalan Bhayangkara, Kota Solo, ini memiliki sekitar 409 koleksi keris Nusantara dari berbagai macam ukuran dan jenis untuk kamu lihat satu per satu. Selain benda fisik, kamu juga bisa menonton video perkembangan keris dari masa ke masa. Tertarik? Museum Keris Solo bisa kamu kunjungi setiap hari, kecuali Senin, mulai pukul 9:00–12:00 dan 13:00–14:00 dengan tiket masuk seharga Rp6.000 per orang.
Museum Astana Oetara
Museum yang terakhir adalah Astana Oetara. Ini adalah salah satu cagar budaya Kota Solo yang merupakan kawasan pemakaman keluarga besar dan kerabat dari Mangkunegara VI. Di museum ini, kamu bisa mempelajari sejarah dan kebudayaan Surakarta, khususnya sosok KGPAA Mangkunegara VI.
Nah, selain galeri kebudayaan, Astana Oetara juga biasa digunakan untuk kegiatan kesenian, kebudayaan, dan keagamaan, loh. Setiap tanggal 21 November juga selalu ada event Grebeg Astana Oetara untuk memperingati penobatan Mangkunegara VI.
Nah, itulah dia 5 museum di Solo yang bisa kamu kunjungi di akhir pekan. Museum mana, nih, yang jadi pilihan kamu?