Jelajah Masa Lalu di Kota Pahlawan Surabaya

Jelajah Masa Lalu di Kota Pahlawan Surabaya

Nama Kota Surabaya berasal dari kata “sura” yang berarti berani dan “baya” yang berarti bahaya. Jadi, Surabaya adalah berani menghadapi bahaya yang datang. Penamaan ini juga melukiskan sejarah panjang Kota Surabaya yang kental akan nilai kepahlawanan. Buat kamu pencinta sejarah, ini dia beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi buat jelajah masa lalu di Surabaya.

Museum 10 November

Tempat pertama adalah Museum 10 November. Beralamat di Jalan Pahlawan, Kota Surabaya, museum seluas 1.366 meter persegi dan tertanam 7 meter di bawah permukaan tanah ini adalah galeri peristiwa sejarah terbesar yang membentuk Kota Surabaya: Peristiwa 10 November.

Melansir dari laman CNN Indonesia, Peristiwa 10 November merupakan momentum perlawanan pertama rakyat Indonesia di Surabaya setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Saat itu, tentara sekutu Inggris menyerang wilayah sipil Surabaya karena komandan mereka, Brigadir Mallaby, tewas dalam baku tembak dengan para pejuang di Surabaya.

Mereka juga mengultimatum pihak Indonesia untuk menyerahkan persenjataan, menghentikan perlawanan, dan akan menggempur Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Namun, warga Indonesia yang tinggal di sana tidak mengindahkan ancaman tersebut, kemudian terjadilah perpecahan itu.

Nah, semua cerita terkait peristiwa bersejarah tersebut bisa kamu lihat dan temukan di dalam Museum 10 November. Melalui diorama dan koleksi artefak, kamu bisa menjelajah masa lalu terkelam Kota Surabaya. Tepat di depan museum ini juga terdapat Tugu Pahlawan, yang merupakan salah satu ikon landmark Kota Surabaya, yaitu wisata Tugu Pahlawan Surabaya.

Tertarik kunjungi museum ini? Kamu bisa mengunjungi Museum 10 November yang buka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 3 sore. Siapkan kocek sebesar Rp8.000 saja untuk bisa masuk ke museum ini. Psst, pelajar malah tidak perlu bayar apa-apa!

Penjara Kalisosok

Tempat bersejarah kedua adalah Penjara Kalisosok yang berlokasi di Jalan penjara, Krembangan, Surabaya. Salah satu cagar budaya Kota Surabaya ini merupakan tempat menghukum para narapidana di era pendudukan Belanda.

Mengutip laman Disbudparpora Kota Surabaya, penjara (atau bui) ini dibangun pada tanggal 1 September 1808 di bawah perintah Gubernur Jendral Daendels. Meski begitu, “penghuni” atau para narapidana yang dikurung di sini bukan hanya orang pribumi, melainkan juga orang-orang Belanda, Eropa, Tiongkok, Arab, hingga tentara Jepang.

Penjara yang akrab dengan sebutan tempat pembuangan ini juga pernah menjadi “rumah” bagi banyak tokoh kemerdekaan Indonesia, seperti W. R. Soepratman, H. O. S. Tjokroaminoto, dr. Mustopo. Selain itu, Penjara Kalisosok juga sering menjadi tempat para budak dan wanita yang menyerahkan diri untuk disekap, serta orang-orang dengan gangguan jiwa sebelum dibangunnya rumah sakit jiwa (RSJ) di Surabaya.

Karena eksteriornya yang tampak tidak terawat, minim penerangan, serta sejarah di balik fungsi lamanya, Penjara Kalisosok dikenal menjadi tempat wisata angker. Tertarik? Tempat ini buka setiap hari dan tidak punya harga tiket masuk (HTM) alias gratis.

Gedung Internatio

Tempat lain buat mengintip masa lalu Kota Pahlawan Surabaya adalah Gedung Internatio. Dulunya bernama Internationale Credit Handels Vereeniging, bangunan ini merupakan bekas tempat pengelolaan perdagangan di era pendudukan Belanda.

Sebelum peristiwa 10 November terjadi, para tentara sekutu yang baru tiba di Kota Surabaya dibiarkan tinggal di tempat ini. Gedung Internatio kemudian menjadi markas para tentara sekutu dan salah satu titik baku tembak antara tentara sekutu dan rakyat Surabaya pada 30 Oktober 1945, yang merupakan awal dari Peristiwa 10 November.

Kalau kamu ingin melihat seperti apa rupa bekas markas para tentara sekutu ini, kamu bisa mengunjungi Gedung Internatio yang buka setiap Selasa sampai Minggu pada pukul 9 pagi hingga 9 malam. Siapkan uang sekitar Rp20 ribuan untuk membeli tiket masuknya, ya!

Nah, itulah dia beberapa spot di Kota Surabaya yang bisa kamu kunjungi jika ingin jelajah masa lalu. Untuk penginapan terjangkau di pusat kota, kamu bisa memilih Monoloog Hotel Surabaya yang beralamat di Jalan Arjuno dan tidak jauh dari ketiga tempat bersejarah di atas. Selamat berkelana, ya!