Monumen Nasional, Ikon Kota Jakarta yang Memiliki Banyak Makna

Monumen Nasional, Ikon Kota Jakarta yang Memiliki Banyak Makna

Monumen Nasional atau Monas merupakan salah satu ikon kota Jakarta yang sangat terkenal. Bangunan setinggi 132 meter dengan bentuk menyerupai kobaran api pada bagian puncaknya ini menjadi salah satu destinasi wajib yang harus dikunjungi oleh masyarakat luar kota Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi).

Namun, selain menjadi sekadar ikon kota Jakarta, tahu gak sih kalau ternyata di dalam Monas ada banyak makna tersembunyi berkaitan dengan negara Indonesia? Biar gak penasaran, cari tahu, yuk!

Tanggal Kemerdekaan Indonesia

Pembuatan cawan bawah Monumen Nasional tidak dibuat secara sembarangan, melainkan menggambarkan tanggal kemerdekaan Indonesia. Ukuran tinggi pelataran cawan adalah 17 meter yang menggambarkan tanggal kemerdekaan. Tinggi ruang museum yang ada pada cawan tersebut adalah 8 meter, yang menggambarkan bulan kemerdekaan Indonesia. Sementara untuk tahun kemerdekaan, diambil angka 45 yang digambarkan dengan ukuran sisi cawan yang berbentuk persegi, yaitu 45 x 45 meter.

Bentuk Kobaran Api

Pemilihan bentuk kobaran api pada puncak monas yang terbuat dari perunggu berlapis emas ternyata bukan tanpa alasan. Kobaran api ini menggambarkan semangat dan perjuangan seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajah, memperjuangkan, dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Emas di Puncak Monas

Kamu pasti tahu kan bahwa puncak monas yang berbentuk kobaran api ini dilapisi oleh emas? Namun, tahukah kamu berapa berat total dari lapisan emas yang ada di sana? Pada awalnya, lapisan emas tersebut adalah seberat 28 kg dan merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha besar dari Aceh yang juga teman dekat Ir. Soekarno. Namun, pada ulang tahun Indonesia yang ke-50 jumlah emas ini ditambah menjadi 50 kg.

Total Emas di Monas

Tahukah kamu berapa total emas yang ada di monas? Totalnya adalah 72 kg emas termasuk 50 kg yang ada pada lidah api di puncak monas. Lalu, di mana ya 22 kg lainnya? Ternyata keberadaan 22 kg emas tersebut adalah di Ruang Kemerdekaan. Tepatnya berada di Gerbang Kemerdekaan, burung Garuda Pancasila, serta gambar Kepulauan Indonesia.

Museum Sejarah Nasional

Di dalam cawan juga terdapat area museum yang menggambarkan perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah. Di dalam sini kamu bisa melihat banyak miniatur yang menggambarkan kekejaman para penjajah di zaman penjajahan terdahulu. Jadi, selain berwisata kamu juga bisa mengenang jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Proses Pembangunan Melewati 2 Periode Pemerintahan

Ide atau gagasan awal pembangunan Monas sebenarnya berasal dari presiden pertama Indonesia, yaitu Ir. Soekarno. Tujuan utamanya adalah agar para generasi penerus bangsa bisa terus mengenang jasa para pahlawan. Pembangunan dilakukan dalam 3 tahap dan dimulai pada 17 Agustus 1961. Pembangunan Monas sempat tertunda akibat Gerakan 30 September PKI (G30S PKI). Monumen Nasional akhirnya resmi dibuka pada tanggal 12 Juli 1975 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Biaya Pembangunan Monas

Monas dibangun hanya sekitar satu setengah dekade, sehingga keuangan negara masih sangat terbatas. Lalu, darimana ya asal biaya pembangunan Monas? Ternyata biayanya berasal dari sumbangan 15 pengusaha bioskop di Indonesia, lho. Jadi, biayanya bukan hanya ditanggung oleh Jakarta saja, melainkan berbagai wilayah di Indonesia. Seperti bioskop yang ada di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Luar biasa sekali kan?

Selain dari berbagai hal di atas, bentuk Monas juga menyerupai tiang dan cawan ternyata juga memiliki makna, lho. Bentuk ini mewakili Lingga (phallus) yang menggambarkan kejantanan pria  dan Yoni (vulva) yang menggambarkan kesuburan wanita.

Monas berdiri di atas lahan seluas 80 hektar dan menjadi tempat untuk warga Jakarta dan sekitarnya melakukan berbagai aktivitas. Seperti berwisata maupun sekadar berolahraga di pagi hari.

Untuk kamu yang tertarik datang ke Monas, ada banyak transportasi yang bisa kamu gunakan, seperti dengan Commuter Line menuju stasiun Gondangdia dan kemudian dilanjut dengan taksi online. Atau, kamu juga bisa menggunakan Transjakarta dan turun di Halte Monumen Nasional.

Jika kamu menginap di Hotel Monoloog Jakarta, maka lokasimu dengan Monas tidak terlalu jauh. Jaraknya hanya 3,1 Km, jadi kamu bisa menggunakan taksi online untuk menuju ke Monas kalau kamu tidak membawa kendaraan pribadi.